Kamis, 20 Agustus 2009

Resistor




Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol  (omega).
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada bada
nnya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.







Gambar. Bentuk fisik Resistor

Hambatan atau resistor diberi kode berupa pita warna yang melingkari pada badannya yang menunjukkan atau untuk mengetahui nilai hambatan dan toleransinya. Warna-warna dan jumlah angka tersebut adalah pada tabel

Tabel nilai warna gelang

Warna

Nilai

Faktor Pengali

Toleransi

Hitam

0

1


Coklat

1

10

1%

Merah

2

100

2%

Jingga

3

1000


Kuning

4

10000


Hijau

5

100000


Biru

6

106


Ungu

7

107


Abu-abu

8

108


Putih

9

109


Emas

-

0.1

5%

Perak

-

0.01

10%

Tanpa warna

-

-

20%













Gambar Simbol Resistor

Keterangan : Pita 1 = Menunjukkan nilai angka

Pita 2 = Menunjukkan nilai angka

Pita 3 = Menunjukkan banyaknya nol

Pita 4 = Menunjukkan nilai toleransi


Jadi, jumlah hambatannya adalah : 2200 Ω ± 5 %

Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.

Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W.

Hambatan elektrik terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya:

a. Hambatan tetap

Hambatan tetap adalah suatu hambatan yang nilai hambatannya sudah ditetapkan oleh pabrik.

Kerusakan hambatan tetap diantaranya:

1. Nilai hambatan berubah turun atau naik (nilai warna tidak sesuai dengan pengukuran).

2. Nilai hambatannya tidak ada (putus).


b. Hambatan tidak tetap (vareabel) VR / Rheostat

Hambatan tidak tetap (Variabel) adalah suatu hambatan yang nilai hambatannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Misalkan : Trimpot (Tripotensiometer), Potensiometer, dan lain - lain.

c. Hambatan yang peka terhadap cahaya (LDR = Light Dependent Resistant).

Hambatan yang akan berubah nilai hambatannya apabila terkena sinar atau cahaya. Apabila pada cahaya yang gelap nilai hambatannya akan kecil dan sebaliknya apabila kena cahaya terang maka nilai tahannya akan besar. Hambatan jenis ini biasanya digunakan sebagai sensor, misalnya : sensor rangkaian alarm, rangkaian lampu taman, lampu jalan, dll.

d. Hambatan yang peka terhadap tegangan (VDR = Volt Dependent Resistant)

Hambatan yang akan berubah nilai hambatannya tergantung pada besarnya tegangan.

V > → R < → I >

V < → R > → I <

Hambatan jenis ini banyak digunakan sebagai peredam atau penstabil suhu temperatur transistor.

e. Hambatan yang peka terhadap temperature (Thermistor)

Hambatan jenis ini dibagi menjadi dua macam, berikut.

1. NTC (Negatif Temperature Coeffisien), yaitu :

Hambatan yang nilai resistansinya akan turun jika suhunya naik dan dikatakan berkoefisien suhu negatif.

2. PTC (Positif Temperature Coeffisien), yaitu :

Hambatan yang nilai resistansinya akan naik jika suhunya naik dan dikatakan berkoefisien suhu positif.

Rumus-rumus hambatan:

a. Hambatan yang dirangkai seri

Rt = R1 + R2 + R3 + … + Rn (Ω)

Keterangan : Rt = Hambatan ekuivalen atau hambatan total

Rn = Hambatan ke-n

b. Hambatan yang dirangkai paralel





Khusus untuk dua hambatan:





Keterangan : Rt = Hambatan equivalen

atau hambatan total

Rn = Hambatan ke-n



Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Home Improvement.